Jumat, 10 Juli 2009

Step by step Menyusun Marketing Plan

. Jumat, 10 Juli 2009

Menjelang akhir tahun, para marketer biasanya disibukkan dengan penyusunan Marketing Plan. Meskipun kelihatannya mudah, namun untuk menentukan peramalan terhadap masa yang akan datang tidak semudah yang dibayangkan. Seorang marketer harus bisa memasukkan asumsi-asumsi yang diprediksi di masa mendatang. Jadi tidak hanya sekedar mengisi dengan angka-angka saja, tetapi memerlukan analisis terhadap situasi lingkungan dan internal perusahaan.

Untuk membuat Marketing Plan yang baik maka Anda perlu mengikuti beberapa tahapan-tahapan secara sistemastis. Memang tidak ada standar mengenai tahapan-tahapan dalam penyusunan Marketing Plan ini, karena setiap Marketing Plan perusahaan adalah unik sehingga Anda harus menyesuaikan rencana Anda dengan kebutuhan-kebutuhan Anda.

Namun secara umum, ada komponen-komponen yang tidak boleh Anda lewatkan. Sebuah Marketing Plan seharusnya selalu mempunyai analisis situasi, strategi marketing, sales forecast dan budget/ anggaran.

Langkah 1 : Analisis situasi.
Sebelum menetapkan sasaran, Anda perlu melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kegiatan perusahaan. Biasanya, analisis ini meliputi analisis makro dan analisis mikro. Analisis makro biasanya meliputi analisis SLEPT yaitu Sosial, Legal, Economic, Political, dan Technological. Sedangkan analisis mikro meliputi analisis Company, Customer, dan Competitor. Analisis Company meliputi analisis kapabilitas perusahaan, analisis Customer meliputi market forecast, segmentasi, informasi tentang perilaku pelanggan dan analisa kebutuhan pasar. Sedangkan analisis persaingan menyangkut kegiatan pesaing.

Langkah ke-2 : Analisis SWOT
Analisis SWOT menyangkut 4 hal yaitu Strengh, Weakness, Opportunity, dan Threat. Analisis ini untuk menjawab pertanyaan “Where are we now?” sehingga dapat menyiapkan sasaran pemasaran lebih tepat.

Langkah ke-3 : Membuat Marketing Strategy
Langkah ini paling tidak memuat statement misi, objective dan focus strategy meliputi segment focus dan product positioning. Contoh misi perusahaan adalah untuk menjadi produsen air mineral yang terkemuka. Ini adalah tujuan kualitatif. Sasaran secara kuantitatif (objektiv) dilakukan dengan memuat tujuan berupa angka-angka seperti target yang ingin dicapai, pertumbuhan, market share dan lain-lain. Strategi ini sering dimuat dalam istilah STP (Segmentation, Targeting, dan Positioning). Strategi pemasaran sering juga diwujudkan dengan taktik pemasaran yang meliputi 4P yaitu Product, Price, Place dan Promotion).
Strategi ini kemudian diwujudkan dalam berbagai program pemasaran, yang biasanya meliputi kegiatan promosi, distribusi, dan lain-lain.

Langkah ke-4 : Forecast
Langkah ini memuat secara detail penjualan yang direncanakan bulan per bulan serta follow up dari perencanaan. Normalnya, rencana ini memuat pendapatan per produk, per wilayah, per channel, serta penanggung jawab masing-masing.

Langkah ke-5 : Penentuan budget
Langkah ini memuat secara detail biaya-biaya yang dikeluarkan bulan per bulan serta follow up dari perencanaan. Normalnya, rencana ini memuat program/ taktik pemasaran secara spesifik, siapa penanggung jawab, serta berbagai elemen kegiatan.

Hal yang sering menyulitkan para marketer menyusun Marketing Plan adalah kurangnya informasi misalnya perilaku pelanggan, siapa pelanggannya. Atau tentang kompetitor, siapa saja mereka, apa kegiatan-kegiatan mereka. Bahkan untuk memotret penjualan perusahan saja, terkadang data-datanya sulit diperoleh. Kalaupun ada, data-datanya merupakan data yang sangat mentah yang mengharuskan marketer mengolahnya lebih lanjut. Karena kurangnya informasi, maka penyusunan Marketing Plan sering hanya dengan menggunakan feeling.

Oleh karena itu, agar Marketing Plan tersebut dapat lebih dipertanggungjawabkan, seyogyanya Anda melakukan riset tentang informasi-informasi yang akan dibutuhkan untuk menyusun Marketing Plan.

Selamat bekerja dalam menyusun Marketing Plan.

0 komentar:

Posting Komentar